top of page
Search
Writer's pictureWelly Eluama

Kaidah Kebahasaan Artikel


1. Rujukan Kata

Apa itu rujukan kata? Rujukan kata merupakan suatu kata yang merjuk kepada kata lainnya. Suatu kata dapat dikatakan rujukan tatkala memeliki keterkaitan. Sebagai contoh, rujukan kata dapat berupa kata ganti, baik kata ganti orang, kepemilikan atau sebuah penunjuk.

2. Imbuhan Kata

Kata imbuhan atau biasa kita mengenal dengan kata tambahan, kata ini ditempatkan di awalan kata yang akan menggunakan imbuhan. Kata imbuhan sendiri dapat berupa awalan, akhiran ataupun sisipan. Dalam kaidah penulisan sendiri, awalan biasa disebut dengan prefiks, sebagai contohnya yaitu penari, asal katanya adalah tari.

Sedangkan untuk akhiran dan sisipan disebut dengan supiks dan inspiks, sebagai contoh dari kedua imbuhan tersebut ialah; menyanyikan, bercampur, menari dan lain sebagainya. Tentu saja pemakaian imbuhan ini sangat perlu diperhatikan, sebab akan sangat mempengaruhi kualitas suatu bacaan.

3. Konjungsi / Kata Hubung / Kata Sambung

Tidak kalah penting dengan dua kaidah kebahasaan artikel sebelumnya, kata hubung atau konjungsi memiliki peran yang bisa dikatakan dibutuhkan. Pemilihan sebuah kata hubung dalam penulisan artikel, tentu saja akan sangat mempengaruhi sebuah tulisan, baik dari segi rasa ataupun kualitas.

Kata hubung sendiri merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menghubungkan sebuah kata, frasa,

4. Kelompok Kata

Kelompok kata atau frasa adalah sebuah kata yang terdiri dari dua kata atau lebih dan bisa menghasilkan sebuah kata dengan makna yang baru. sebagai contoh adalah saputangan.

5. Kata Baku

Kata baku merupakan sebuah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sedangkan kata tidak baku adalah sebaliknya. Kalian bisa membedakan mana kata baku atau tidak dengan merujuk kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI.

Kata baku biasa digunakan dalam kalimat atau tulisan yang bersifat formal, sedangkan untuk kalimat atau kata tdak baku biasa digunakan dalam sesutu hal yang bisa dikatakan nonformal.

Penggunaan kata baku dan tidak baku, saya rasa akan sangat mempengaruhi karakter dari sebuah tlisan, apalagi sebuah artikel dengan bentuk narasi atau deskripsi.

6. Huruf Kapital dan Tanda Baca

Sebuah tulisan yang baik tentu saja memiliki komposisi yang pas, artinya sesuai dan mengalir tatkala dibaca. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan ialah tanda baca dan penggunaan huruf kapital. Seperti yang telah kita ketahui bersama penggunaan huruf kapital pada awal sebuah kalimat, nama sebuah kota atau negara. Sedangkan untuk penggunaan tanda baca bertujuan untuk mengatur sebuah tulisan, misal jeda dan berhenti.


Langkah-Langkah Pembuatan Kerangka Tulis

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam pembuatan kerangka tulis :

1. Menentukan tema artikel yang dilanjutkan dengan menentukan judul.

2. Mengumpulkan dan memilih bahan atau artikel pendukung yang tepat dan sesuai dengan topik Anda.

3. Menentukan urutan topik bahasan untuk setiap paragraf.

4. Mengembangkan setiap topik bahasan untuk dijadikan satu artikel utuh.

Keterangan

1. Dalam membuat artikel, 1 paragraf pada artikel mengandung 1 ide pokok.

maka, jika kalian membuat total 6 ide pokok pada kerangka

(pendahuluan + isi + penutup) artinya kalian harus memiliki 6 paragraf pada artikel yang kalian buat.

2. setiap paragraf terdapat minimal 1 fakta dan 1 opini.


Contoh Kerangka Artikel


1. Tema : Diet tanpa nasi

2. Tujuan

a. Untuk memberikan informasi kepada pembaca mengenai bahaya diet tanpa nasi

b. Untuk memperluas wawasan pembaca

3. Kerangka :

a. Pendahuluan : Pengertian diet

b. Isi :

· Prinsip penting dalam melakukan diet

· Pentingnya nasi bagi tubuh

· Bahaya yang timbul akibat diet tanpa nasi




c. Penutup :

· Kesimpulan artikel

· Harapan penulis untuk pembaca

6 views0 comments

Recent Posts

See All

Comments


bottom of page