top of page
Search
Writer's pictureWelly Eluama

Struktur Artikel



1. Judul Artikel

Pada umumnya, kebanyakan orang akan tertarik untuk membaca suatu artikel dengan melihat judul dari artikel itu sendiri. Sebab, judul artikel menjadi hal yang pertama kali diperhatikan oleh pembaca. Bagaimana cara membuat judul artikel yang menarik perhatian pembaca ?

Biasanya, judul dibuat berdasarkan keseluruhan dari isi artikel. Menentukan judul bukanlah pekerjaan yang mudah. Ada beberapa penulis yang menentukan judul ketika sudah menyelesaikan konten artikel tersebut. Judul itu ibarat umpan yang digunakan untuk memancing. Jadi, ada baiknya Anda membaca isi artikel hingga beberapa kali sebelum menentukan judul. Melalui judul artikel, Anda dapat memengaruhi keputusan seseorang. Apakah orang itu akan membaca dan mendalami isi artikel atau menganggapnya sebagai hal yang tidak penting.

2. Pembukaan Artikel (Lead)

Artikel tersusun dari beberapa paragraf, dimana paragraf pertama merupakan pembukaan pada artikel. Biasanya, pembukaan artikel berisikan suatu uraian atau rangkaian kejadian yang sifatnya aktual yang digunakan sebagai dasar artikel. Selain itu, dalam pembukaan artikel Anda juga dapat menyertakan kalimat tanya ataupun kalimat sapaan kepada pembaca. Dengan begitu, pembaca semakin tertarik untuk melanjutkan ke bagian isi artikel.

Ada dua teknik dalam menulis pembukaan artikel, yaitu deduktif dan induktif. Menulis pembukaan dengan cara deduktif berarti memulainya dari hal yang bersifat umum, yang kemudian akan mengarah kepada hal yang khusus, seperti membuat kalimat tanya dan jawaban. Sedangkan induktif berarti memulainya dengan hal yang bersifat khusus, yang kemudian akan menggambarkan dengan hal yang bersifat umum.

3. Leher Artikel (Bridge)

Setelah paragraf pembuka, biasanya ada suatu uraian yang menjadi penghubung antara kalimat pembuka dengan bagian isi artikel. Bagian itu disebut dengan leher artikel, dimana bagian tersebut menyampaikan suatu uraian yang langsung berkaitan dengan isi artikel. Anda juga dapat menjadikan leher artikel untuk membahas antara permasalahan yang satu dengan permasalahan lain.

4. Isi Artikel (Body)

Bagian ini merupakan bagian yang paling penting dalam suatu artikel. Atau sering disebut juga dengan bagian eksplanasi. Tujuannya adalah untuk memaparkan semua permasalahan secara rinci. Namun, dalam menguraikan permasalahannya tidak boleh menyebar ke topik lain yang tidak relevan dengan topik yang Anda bahas.

5. Penutup

Bagian penutup ini juga sangat diperlukan dalam penulisan artikel. DIbagian inilah penulis menyampaikan kesimpulan dari permasalahan yang sudah diuraikan. Melalui penutup ini pula pembaca dapat menilai bagaimana sikap penulis terhadap masalah yang dijelaskannya.


Kaidah Kebahasaan Artikel

1. Rujukan Kata

Apa itu rujukan kata? Rujukan kata merupakan suatu kata yang merjuk kepada kata lainnya. Suatu kata dapat dikatakan rujukan tatkala memeliki keterkaitan. Sebagai contoh, rujukan kata dapat berupa kata ganti, baik kata ganti orang, kepemilikan atau sebuah penunjuk.

Contoh:

a. Tak dielakkan, makanan cepat saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah diungkapkan di atas. (kata rujukan)

b. Maka bila Anda termasuk ke dalam orang yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji, kurangilah hal itu dan mulai sayangi tubuh serta diri Anda sendiri.


2. Imbuhan Kata

Kata imbuhan atau biasa kita mengenal dengan kata tambahan, kata ini ditempatkan di awalan kata yang akan menggunakan imbuhan. Kata imbuhan sendiri dapat berupa awalan, akhiran ataupun sisipan. Dalam kaidah penulisan sendiri, awalan biasa disebut dengan prefiks, sebagai contohnya yaitu penari, asal katanya adalah tari.

Sedangkan untuk akhiran dan sisipan disebut dengan supiks dan inspiks, sebagai contoh dari kedua imbuhan tersebut ialah; menyanyikan, bercampur, menari dan lain sebagainya. Tentu saja pemakaian imbuhan ini sangat perlu diperhatikan, sebab akan sangat mempengaruhi kualitas suatu bacaan.

contoh: makanan, berbelanja, pergunakan,


3. Konjungsi / Kata Hubung / Kata Sambung

Tidak kalah penting dengan dua kaidah kebahasaan artikel sebelumnya, kata hubung atau konjungsi memiliki peran yang bisa dikatakan dibutuhkan. Pemilihan sebuah kata hubung dalam penulisan artikel, tentu saja akan sangat mempengaruhi sebuah tulisan, baik dari segi rasa ataupun kualitas.

Kata hubung sendiri merupakan sebuah kata yang digunakan untuk menghubungkan sebuah kata, frasa.

contoh: dan, atau, maka, agar, jika, sehingga, lalu, akan, setelah, dll


4. Kelompok Kata

Kelompok kata atau frasa adalah sebuah kata yang terdiri dari dua kata atau lebih dan bisa menghasilkan sebuah kata dengan makna yang baru. sebagai contoh adalah saputangan.

contoh: cepat saji , mie instan, cita rasa, usus buntu, dll


5. Kata Baku

Kata baku merupakan sebuah kata yang sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia, sedangkan kata tidak baku adalah sebaliknya. Kalian bisa membedakan mana kata baku atau tidak dengan merujuk kamus besar bahasa Indonesia atau KBBI.

Kata baku biasa digunakan dalam kalimat atau tulisan yang bersifat formal, sedangkan untuk kalimat atau kata tdak baku biasa digunakan dalam sesutu hal yang bisa dikatakan nonformal.

Penggunaan kata baku dan tidak baku, saya rasa akan sangat mempengaruhi karakter dari sebuah tlisan, apalagi sebuah artikel dengan bentuk narasi atau deskripsi.

6. Huruf Kapital dan Tanda Baca

Sebuah tulisan yang baik tentu saja memiliki komposisi yang pas, artinya sesuai dan mengalir tatkala dibaca. Salah satu komponen yang perlu diperhatikan ialah tanda baca dan penggunaan huruf kapital. Seperti yang telah kita ketahui bersama penggunaan huruf kapital pada awal sebuah kalimat, nama sebuah kota atau negara. Sedangkan untuk penggunaan tanda baca bertujuan untuk mengatur sebuah tulisan, misal jeda dan berhenti.

contoh: kata baku (efektif)

kata tidak baku (efektiv)


Contoh artikel

Dampak Buruk Junk Food Untuk Kesehatan Tubuh (JUDUL)


PEMBUKA

Junk Food disebut makanan instan atau makanan cepat saji yang kini telah berkembang pesat di persaingan perusahaan makanan di Indonesia. Makanan cepat saji dinilai sebagian orang lebih efektif terhadap waktu dan mudah ditemukan. Tak hanya itu saja, makanan cepat saji juga memiliki cita rasa yang lezat ditambah lagi harganya yang terjangkau.

ISI

Makanan cepat saji sudah lama mengundang kontroversi di negara kita karena terungkapnya beberapa dampak buruk yang ia miliki. Dampak buruk itu disebabkan oleh kandungan zat-zat berbahaya di dalam makanan instan seperti lilin yang ada pada mie instan. Tak berhenti disitu, nyatanya di dalam makanan cepat saji terkandung bahan pengawet dan penyedap yang kini disebut micin.

Fenomena kata micin kini mendadak kerap digunakan para remaja hingga dewasa bila seseorang mengalami hal-hal yang kurang normal. Maksud dari hal kurang normal itu seperti seseorang yang telat berpikir, lama menjawab bila diajak bicara dan lain sebagainya. Tak dielakkan, makanan cepat saji memang mengandung zat berbahaya seperti yang telah diungkapkan di atas.

Sejumlah penelitian telah membuktikan bahwa keseringan mengkonsumsi makanan cepat saja memang tidak berdampak secara langsung ke tubuh. Namun, makanan-makanan cepat saji yang dikonsumsi akan tertimbun di dalam tubuh yang kemudian hari menjadi penyebab penyakit mematikan seperti kanker. Tak hanya kanker, penyakit berbahaya juga mengintai misalnya stroke, usus buntu dan penyakit ginjal. PENUTUP

Maka bila Anda termasuk ke dalam orang yang hobi mengkonsumsi makanan cepat saji, kurangilah hal itu dan mulai sayangi tubuh serta diri Anda sendiri. Perlu diketahui bahwa salah satu kandungan di dalam makanan instan yaitu lilin sulit dicerna tubuh. Lilin itu menghancurkan prinsip kerja sistem pencernaan tubuh sehingga makanan yang mengandung lilin akan dicerna dengan waktu minimal dua hari.


Kerjakanlah tugas pada link berikut ini!

92 views0 comments

Recent Posts

See All

Kaidah Kebahasaan Artikel

1. Rujukan Kata Apa itu rujukan kata? Rujukan kata merupakan suatu kata yang merjuk kepada kata lainnya. Suatu kata dapat dikatakan...

コメント


bottom of page