A. STRUKTUR TEKS
Membahas teks eksposisi tentu tak bisa lepas dari strukturnya, sebagai berikut:
Tesis
Tesis atau pernyataan pendapat adalah bagian pembuka dari teks eksposisi. Bagian ini berisi gagasan utama yang ingin disampaikan berdasarkan fakta yang ada pada masalah yang diangkat.
Argumentasi
Argumentasi digunakan sebagai unsur penjelas yang mendukung tesis. Bagian ini berisi penjelasan yang lebih lengkap dari tesis yang dikemukakan pada pembuka teks. Umumnya berupa data hasil temuan, pernyataan ahli, alasan logis, dan fakta-fakta yang terjadi berkaitan dengan masalah yang dipaparkan.
Penegasan ulang
Sesuai namanya, bagian ini bertujuan untuk menegaskan kembali, atau menguatkan pendapat yang sudah disampaikan di awal. Penegasan ulang juga memuat tentang rekomendasi atau saran dari permasalahan yang diangkat.
Contoh teks eksposisi
Teks Eksposisi Tentang Lingkungan
Tesis
Pencemaran lingkungan menjadi masalah yang belum terselesaikan hingga saat ini. Seperti yang diketahui, pencemaran lingkungan terparah disebabkan oleh sampah plastik. Sumber sampah plastik yang paling banyak mencemari lingkungan berasal dari rumah tangga. Tingkat populasi masyarakat yang terus naik, berpengaruh pula pada kenaikan penggunakan bahan plastik di rumah tangga. Sehingga, plastik yang tidak terpakai menjadi sampah yang mencemari lingkungan.
Argumentasi
Jika dikelola secara baik, pencemaran lingkungan akibat sampah plastik sebenarnya bisa diatasi. Salah satu cara yang paling mudah adalah dengan memanfaatkan kembali sampah plastik menjadi sesuatu yang berguna. Misalnya mendaur ulang botol plastik bekas menjadi kerajinan tangan, atau mengolahnya kembali menjadi bijih plastik.
Penegasan Ulang
Masalah pencemaran lingkungan akibat sampah plastik telah menjadi masalah bersama. Pengelolaan sampah yang baik, ditunjang dengan program 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle dapat menjadi solusi terbaik untuk mengatasi sampah plastik.
B. ASPEK KEBHASAAN
Menggunakan Bahasa Yang Baku
Poin pertama ini sangat penting kamu perhatikan dalam teks eksposisi dan strukturnya. Karena bersifat objektif dan berisi fakta, teks eksposisi harus menggunakan bahasa yang baku alias formal.
Contoh :
1) Kesulitan dalam memahami materi belajar menjadi masalah yang sering dihadapi para siswa.
2) Untuk mengatasi masalah tersebut, siswa bisa menerapkan teknik belajar Pomodoro.
3) Metode manajemen waktu belajar yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo di tahun 1980-an ini dinilai efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar.
Menyatakan Pendapat
Kamu diperbolehkan untuk menyatakan pendapat pada teks eksposisi. Namun, saat mengutarakan pendapat, usahakan jika pendapat kamu sudah dilengkapi oleh fakta dan data yang akurat. Misalnya dari hasil penelitian, data dari lembaga pemerintahan dan lain sebagainya.
Contoh:
1) Untuk mengatasi masalah tersebut, siswa bisa menerapkan teknik belajar Pomodoro.
2) Metode manajemen waktu belajar yang dikembangkan oleh Francesco Cirillo di tahun 1980-an ini dinilai efektif untuk meningkatkan konsentrasi belajar.
Menggunakan Pronomina Atau Kata Ganti
Kata ganti adalah jenis kata yang digunakan untuk menggantikan posisi kata benda atau orang dalam sebuah kalimat, contohnya: saya,kita, kami, mereka.
Jenis-Jenis Pronomina
Pronomina dibagi menjadi 6 macam, diantaranya pronomina personal, petunjuk, dan penanya. Penjelasannya sebagai berikut:
Pronomina Persona
Pronomina persona adalah pronomina yang merujuk kata ganti orang. Kata ganti jenis ini dibagi menjadi tiga macam yakni:
1. Kata ganti orang pertama
Pronomina kata ganti orang pertama kata yang menggantikan orang yang berbicara. Kata ganti orang pertama terbagi menjadi 2 macam yaitu:
1. Kata ganti orang I tunggal. Seperti : saya, aku, hamba, daku, beta
Contohnya:
· Saya selalu pergi ke sekolah menggunakan sepeda
· Aku tidak pernah lupa mengerjakan tugas sekolah
· Maafkan hamba atas bencana kebakaran ini
· Ajaklah daku jika kamu ingin pergi
2. Kata ganti orang I jamak. Seperti : kami, kita
Contohnya:
· Kami akan selalu mendengarkan segala nasihatmu
· Kita harus rajin belajar untuk menggapai cita – cita
2. Kata Ganti Kepunyaan
Kata ganti kepunyaan atau pronomina posesiva merupakan segala kata yang menggantikan kata ganti orang dalam arti sebagai kepemilikan atau kepunyaan.
Kata ganti yang dimaksud seperti -ku (pengganti aku), -mu (pengganti kamu/engkau) dan -nya (pengganti ia, dia, mereka).
Contohnya:
· Alya mengambil tasku saat aku sedang ke kantin
· Gambarmu seperti tulisan seorang pelukis
· Kerja kerasnya dipandang remeh oleh semua warga desa
· Bukunya ketinggalan di rumahku
· Mainanmu terbawa oleh Banu
3. Kata Ganti Petunjuk (Pronomina Demonstrativa)
Kata ganti petunjuk digunakan untuk menunjuk suatu benda, lokasi atau tempat, entah itu berjarak jauh maupun dekat. Kata ganti petunjuk dapat dibagi lagi menjadi empat berdasarkan fungsinya. Seperti : ini, itu, sana, sini, begini, begitu.
1. Penunjuk umum (menunjuk sesuatu di tempat pembicara/lawan bicara). Seperti: ini, itu
Contohnya:
· Banyak orang mengatakan, pohon itu angker.
· Sejak diperbaiki, jalanan di sini menjadi lebih lebar dan nyaman dilalui.
· Buah ini katanya menyehatkan
· Toko itu disewakan
· Tas ini beli di pasar
· Sepeda itu milikku
· Letakkan saja buku itu di meja belajar
· Seragam ini milik Luthfi
· Kereta itu melintas dengan cepat
2. Penunjuk tempat (menjelaskan sesuatu yang letaknya dekat maupun jauh)
Seperti: disini, kesini, kemari, disitu, kesitu, disana, kesana
Contohnya:
· Kalau kamu cerdas, kamu bisa sekolah di sana
· Dimas pergi kesanaUdara disini sangat sejuk dari biasanya
· Pergilah kesana sementara aku akan tetap di sini
· Kamu boleh tinggal disini selagi ibumu sedang tidak ada dirumah
· Kenapa kau harus menunggu disana sendirian saat malam seperti ini?
· Buku yang dijual disana jauh lebih murah dibandingkan di mall ini
3. Penunjuk hal/ikhwal
Pronomina ini seperti: begini, begitu
Contohnya:
Keadaan begini membuat ayah tertekan
Kalau adik terus begitu bisa terlambat ke sekolah
Jika kamu rajin belajar begini, kamu akan mendapatkan nilai bagus
4. Kata Ganti Tanya (Prenomina Interogativa)
Kata ganti tanya adalah satu dari sekian banyak jenis kata ganti yang berfungsi sebagai kata tanya/ penanya/peminta informasi tertentu biasanya berupa peristiwa atau kejadian. Kata ganti jenis ini dapat dibagi lima jenis berdasarkan fungsinya, seperti kata ganti tanya orang atau beda, tanya waktu, kata ganti tempat, kata ganti keadaan, dan kata ganti jumlah.
Seperti : apa, bagaimana, kapan, mengapa, siapa, dimana.
1. Kata ganti tanya orang atau benda. Seperti apa, siapa, mana, yang mana
Contohnya:
· Siapa yang telah mencuri isi tas milik Nia?
· Mana sepeda yang kau janjikan itu?
· Sepatu yang mana yang akan kau pilih?
· Siapa yang telah pulang duluan?
2. Kata ganti tanya waktu. Seperti kapan, bilamana, apabila
Contohnya:
· Kapan kamu berangkat ke sekolah?
· Nia tidak akan pergi bilamana Banu masih di sini
· Tika akan naik kelas apabila belajar dengan rajin
3. Kata ganti Kata ganti tanya tempat. Seperti: dimana, kemana, dari mana
Contohnya :
· Dimana ayah membeli mobil itu?
· Dimana kampusmu?
· Berkunjung kemana saja kau liburan kemarin?
· Darimana saja kau sudah tiga hari tidak masuk sekolah?
4. Kata ganti keadaan. Contohnya seperti: mengapa, bagaimana, kenapa
Contohnya :
· Mengapa tidak ada yang menindak tegas sekumpulan begal itu?
· Mengapa kau tidak datang ke acara ulangtahunnya?
· Bagaimana kita bisa menangani masalah ini?
· Kenapa pencuri itu tega menghabisi nyawa pemilik toko tersebut?
5. Kata ganti jumlah. Seperti: berapa
Contohnya:
· Berapa banyak uang yang telah kau habiskan untuk membeli mainan itu?
· Berapa hari kamu tidak berangkat sekolah?
5. Kata Ganti Penghubung (Pronomina Relativa)
Jenis kata ganti penghubung digunakan untuk menghubungkan dua kalimat yang berbeda kedudukan seperti antara induk kalimat dan anak kalimat atau kata ganti yang menghubungkan antara suatu benda dengan sifatnya. Kata ganti penghubung ini sering ditemukan dalam kalimat majemuk. Contoh kata: yang, adalah.
Contoh:
· Kereta api yang terlambat tadi pagi adalah jurusan jakarta-bogor.
· Laki-laki yang membantu kita kemarin itu ternyata guru olahraga di sekolah adikku.
· Makanan yang dimakan oleh ibu ternyata pemberian dari Kakak
6. Kata Ganti Tidak Tentu
Jenis kata ganti tak tentu adalah kata ganti yang digunakan untuk menunjukkan sesuatu yang informasinya masih belum diketahui dengan jelas, baik wujud atau jumlahnya. Kata ganti tak tentu diantaranya seperti: sesuatu, seseorang, barang siapa, masing-masing, para.
Contoh:
· Barangsiapa bersungguh-sungguh, pasti akan berhasil
· Ada seseorang yang sering mengirimkan bunga kepada Tia
· Sesuatu yang disembunyikan oleh Karin akhirnya terbongkar juga
· Para warga Desa Gowok menunggu pembagian vaksin Covid-19
· Masing-masing siswa membawa bekal saat istirahat
Menggunakan Nomina Atau Kata Benda
Kata benda adalah kata yang mengacu pada benda nyata atau abstrak seperti gambar, meja, rumah dan sebagainya. Dalam sebuah kalimat, kata benda berkedudukan sebagai subjek.
Berdasarkan Jenisnya
Kata Benda Konkret Kata benda konkret merupakan kata benda yang menggambarkan suatu objek yang dapat/bisa ditangkap (dikenali) oleh panca indera. Kata benda konkret tersebut dapat berupa makhluk hidup, benda mati, tempat, atau juga lainnya. Contoh dari kata benda konkret antara lain :
Manusia
Binatang
Rumah
Buku
Kertas
Kata Benda Abstrak Kata benda abstrak ini merupakan kata benda yang tidak dapat/bisa ditangkap atau juga dikenali oleh panca indera manusia. Kata benda abstrak ini dapat berupa keadaan, nama sifat, ukuran, dll. Contoh dari kata benda abstrak antara lain ialah :
Keyakinan
Udara
Ilmu
Kebaikan
Ide
Kejujuran
Berdasarakan Pembentukannya
Kata Benda (Nomina) Dasar Kata Benda Dasar ini merupakan kata yang menunjukkan identitas asli atau juga identitas awal dari suatu hal yang bisa/dapat dibendakan. Kata Benda Dasar ini tidak dapat dijabarkan atau juga dijabarkan ke bentuk yang lebih sederhana. Contoh dari Kata Benda Dasar ialah sebagai berikut :
Buku
Pulpen
Gelas
Sendok
Botol
Pisau
Kata Benda (Nomina) Turunan Kata benda turunan ini merupakan kata benda yang terbentuk dari kata benda dasar dengan melalui proses pengimbuhan (afikasi), paengulangan, atau juga pemajemukan. Proses terbentuknya kata benda turunan ini dapat terjadi dengan melalui beberapa cara sebagai berikut :
Kata Kerja (Verba) + Imbuhan -an Makan + an = Makanan Minum + an = Minuman Cuci + an = Cucian
Imbuhan Pe- + Kata Kerja (Verba) Pe + Jual = Penjual Pe + Kerja = Pekerja Pe + Laut = Pelaut
Imbuhan Pe- + Kata Sifat(Adjektiva) Pe + Rusak = Perusak Pe + Malu = Pemalu Pe + Marah = Pemarah
Imbuhan Pe- + Kata Benda + Imbuhan -an Pe + Rumah + an = Perumahan Pe + Gunung + an = Pegunungan Pe + Buku + an = Pembukuan
Secara umum terdapat 3 imbuhan yang dapat dipakai dalam membentuk kata benda turunan, yakni imbuhan ke-, Pe-, serta –an. Dalam penggunaannya, bisa saja terjadi perubahan afisasi itu sesuai dengan kata yang akan dibentuk. Contohnya seperti imbuhan “pe-“ menjadi “pem” pada contoh ketiga poin b4.
Contoh Nomina dan Penggunaannya
Seperti yang sudah kami uraik diatas, kata benda ini digunakan ialah sebagai Subjek(S) serta Objek(O) didalam sebuah kalimat. Dibawah ini merupakan Contoh penggunaan kata benda dalam sebuah kalimat.
Note : Kata yang ditebalkan merupakan kata benda
· Ani membeli sayur.
· Hadi menjaga toko.
· Rumah itu sangat bagus.
· Kami akan pergi ke sebuah perumahan.
· Pulpen itu milik David.
· Pedagang itu sangat ramah.
Verba atau kata kerja
Verba atau yang biasa disebut kata kerja merupakan kata yang mengandung makna dasar perbuatan, proses atau keadaan yang bukan sifat. Dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai predikat.
Menggunakan konjungsi atau kata sambung
Jenis kata ini digunakan untuk menghubungkan antar kata, ungkapan atau kalimat ,selain itu konjungsi juga digunakan untuk memperkuat argumentasi dalam pembuatan teks eksposisi.
Contoh : karena, dan, atau, tetapi, sehingga, kemudian, lalu, sedangkan, bahwa, agar, jika, Waupun, setelah, sesudah, akan, dll
Kerjakanlah tugas pada link dibawah ini:
Comments