Berikut ini merupakan langkah-langkah yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita.
· Menentukan tema
· Menentukan sudut pandang
· Menentukan penokohan
· Menentukan latar
· Penyajian alur
Berikut dijelaskan satu per satu langkah-langkah cara menyusun teks cerita sejarah.
1. Tema
Tema merupakan pokok utama pikiran dalam penulisan sebuah cerita. Tema yang sudah dipilih dan ditentukan dan akhirnya dikembangkan dengan bermacam-macam teknik penulisan agar cerita yang ditulis menjadi cerita yang lebih menarik.
Karena yang kita bahas pada kali ini adalah teks cerita sejarah maka cerita yang diangkat adalah cerita sejarah baik latarnya maupun tokohnya ada mengandung sejarah.
2. Sudut Pandang
sudut pandang bisa juga sebut dengan pusat pengisahan. Sudut pandang merupakan teknik penulis cerita bagaimana cara menempatkan dirinya di dalam sebuah cerita yang ditulisnya. Sudut pandang yang sering dipakaan dalam teks cerita sejarah ada dua jenis yaitu:
a. Sudut pandang orang pertama
Sudut pandang orang pertama ini si penulis masuk ke dalam cerita dan ikut serta dalam cerita. Kata ganti yang digunakan untuk sudut pandang orang pertama ini yaitu memakai kata ganti “saya” atau “aku” dan biasa si penulis juga berperan sebagai tokoh utama atau tokoh sampingan dalam teks cerita sejarah.
b. Sudut pandang orang ketiga
Sudut pandang orang ketiga ini adalah penulis menjadi orang yang serba tahu seluruh jalannya cerita tokoh atau pelaku utama. Kata ganti yang dipakai yaitu menggunakan kata ganti orang ketiga yaitu “dia”, “ia” atau “nama orang sebagai tokoh utama”.
3. Penokohan
Gambaran tokoh dalam sebuah teks cerita sejarah dapat digunakan dengan dua metode yaitu dengan metode analitik dan metode dramatik.
a. Metode analitik
Metode analitik merupakan metode yang dipakai oleh penulis dengan cara langsung menggambarkan watak tokoh yang ada di dalam cerita dengan menyebutkan watak-wataknya misalnya sabar, lucu, pemalu, pemarah, iri dengki dan lain sebagainya.
b. Metode dramatik
Metode dramatik adalah seorang penulis akan memberikan penggambaran sifat kepada tokoh yang dibuatnya secara tidak langsung, akan tetapi penulis memberikan sifat kepada tokoh dalam cerita dengan cara para pembaca memahami dialog antartokoh, pemikiran tokoh (bicara dengan diri sendiri), perbuatan yang dilakukan tokoh, dan reaksi tokoh lain.
4. Menentukan latar
Latar atau setting dalam sebuah teks cerita sejarah merupakan keterangan tempat, waktu, dan suasana. Dalam pemilihan latar bisa jadi salah satu kunci cerita yang menari.
Dalam teks cerita sejarah latar atau setting dapat diambil dari kisah nyata atau cerita rekaan yang tidak ada padanannya di dunia nyata.
5. Penyajian alur
Alur cerita adalah rangkaian peristiwa-peristiwa dalam sebuah cerita. Ada lima tahap dalam alur, berikut penjelasannya
a. Tahap penyituasian
Yaitu tahap awal atau pembuka cerita. Fungsinya adalah untuk memberikan gambaran awal pada cerita.
b. Tahap pemunculan konflik
Tahap ini yaiut tahapan awal timbulnya konflik. Konflik yang timbul tersebut akan membesar menjadi konflik-konflik pada alur cerita berikutnya.
c. Tahap peningkatan konflik
Konflik awal yang disusun pada tahap sebelumnya menjadi makin membesar. Kejadian-kejadian yang menjadi inti utama cerita akhirnya semakin berkembang dan mencekam.
d. Tahap klimaks (puncak)
Tahap ini adalah peristiwa yang sedang terjadi dan ditimpakan kepada tokoh (biasanya tokoh utama) yang ada dalam cerita mencapai puncaknya.
e. Tahap penyelesaian
Pada tahap ini konflik demi konflik yang mencapai klimaks dibuatkan penyelesaiannya, ketegangan dikendurkan dan diberi pemecahannya dan cerita yang disusun pun akhirnya diselesaikan atau diakhiri.
CONTOH
Tsunami Melanda Aceh
Orientasi :
Peristiwa yang sangat memilukan terjadi di bumi serambi Mekkah Aceh. Gempa bumi dan Tsunami Aceh pada hari Minggu pagi, 26 Desember 2004. Kurang lebih 500.000 nyawa melayang dalam sekejab di seluruh tepian dunia yang berbatasan langsung dengan samudra Hindia. Di daerah Aceh merupakan korban jiwa terbesar di dunia dan ribuan banguan hancur lebur, ribuan pula mayat hilang dan tidak di temukan dan ribuan pula mayat yang di kuburkan secara masal.
Urutan Peristiwa :
Gempa terjadi pada waktu tepatnya jam 7:58:53 WIB. Pusat gempa terletak pada bujur 3.316° N 95.854° E kurang lebih 160 km sebelah barat Aceh sedalam 10 kilometer. Gempa ini berkekuatan 9,3 menurut skala Richter dan dengan ini merupakan gempa Bumi terdahsyat dalam kurun waktu 40 tahun terakhir ini yang menghantam Aceh, Pantai Barat Semenanjung Malaysia, Thailand, Pantai Timur India, Sri Lanka, bahkan sampai Pantai Timur Afrika.
Kepanikan ini terjadi dalam durasi yang tercatat paling lama dalam sejarah kegempaan bumi, yaitu sekitar 500-600 detik (sekitar 10 menit). Beberapa pakar gempa mengatakan menganalogikan kekuatan gempa ini, mampu membuat seluruh bola Bumi bergetar dengan amplitude getaran diatas 1 cm. Gempa yang berpusat di tengah samudera Indonesia ini, juga memicu beberapa gempa bumi diberbagai tempat didunia.
Gempa yang mengakibatkan tsunami menyebabkan sekitar 230.000 orang tewas di 8 negara. Ombak tsunami setinggi 9 meter. Bencana ini merupakan kematian terbesar sepanjang sejarah. Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
Kekuatan gempa pada awalnya dilaporkan mencapai magnitude 9.0. Pada Februari 2005 dilaporkan gempa berkekuatan magnitude 9.3. Meskipun Pacific Tsunami Warning Center telah menyetujui angka tersebut. Namun, United States Geological Survey menetapkan magnitude 9.2. atau bila menggunakan satuan seismik momen (Mw) sebesar 9.3.
Kecepatan rupture diperkirakan sebesar 2.5km/detik ke arah antara utara – barat laut dengan panjang antara 1200 hingga 1300 km. Menurut Koordinator Bantuan Darurat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Jan Egeland, jumlah korban tewas akibat badai tsunami di 13 negara (hingga minggu 2/1/2005) mencapai 127.672 orang.
Namun jumlah korban tewas di Asia Tenggara, Asia Selatan, dan Afrika Timur yang sebenarnya tidak akan pernah bisa diketahui, diperkirakan sedikitnya 150.000 orang. PBB memperkirakan sebagian besar dari korban tewas tambahan berada di Indonesia. Pasalnya, sebagian besar bantuan kemanusiaan terhambat masuk karena masih banyak daerah yang terisolir.
Sementara itu data jumlah korban tewas di propinsi Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara menurut Departemen Sosial RI (11/1/2005) adalah 105.262 orang. Sedangkan menurut kantor berita Reuters, jumlah korban Tsunami diperkirakan sebanyak 168.183 jiwa dengan korban paling banyak diderita Indonesia, 115.229 (per Minggu 16/1/2005). Sedangkan total luka-luka sebanyak 124.057 orang, diperkirakan 100.000 diantaranya dialami rakyat Aceh.
Menurut U.S. Geological Survey korban tewas mencapai 283.100, 14.000 orang hilang dan 1,126,900 kehilangan tempat tinggal. Menurut PBB, korban 229.826 orang hilang dan 186.983 tewas. Tsunami Samudra Hindia menjadi gempa dan Tsunami terburuk 10 tahun terakhir.
Di Indonesia, gempa dan tsunami menelan lebih dari 126.000 korban jiwa. Puluhan gedung hancur oleh gempa utama, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50% dari semua bangunan rusak terkena tsunami. Tetapi, kebanyakan korban disebabkan oleh tsunami yang menghantam pantai barat Aceh. Pemerintahan daerah Aceh lumpuh total, saat terjadi gempa bumi dan Tsunami Aceh, kebetulan di Jakarta sendiri sedang di adakan acara Halal Bi Halal masyarakat Aceh pasca menyambut lebaran Idul Fitri.
Gempa Bumi yang terjadi pada jam 08:00 WIB dengan 9 Skala Richter Pada tanggal 26 Desember 2004, gempa Bumi dahsyat di Samudra Hindia, lepas pantai barat Aceh. Tepat jam 09:00 WIB satu persatu masyarakat Aceh yang hadir di Istora Jakarta panik karena hubungan telepon seluler ke Aceh putus total, mata mereka pada berkaca-kaca.
Reorientasi :
Peristiwa ini merupakan salahsatu peristiwa yang sangat mengenaskan dan paling banyak memakan korban yang pernah terjadi di Indonesia. Semoga kejadian ini tidak terjadi kembali di negri kita yang tercinta ini.
TUGAS
Kerjakanlah tugas pada link berikut ini
Comments